Tuesday 29 October 2013

Meluluhkan Hati Seorang Istri


20 Apr Bismillahirrohmaanirrohiim
Ketika saya menuliskan judul ini ego saya sebagai seorang wanita muncul, ya ego karena berharap seorang suami di manapun dapat memperlakukan yang terbaik untuk istrinya, dan ini yang berbicara dari pihak wanita wajar apabila saya sebut ego.
Mudah sekali sebenarnya untuk meluluhkan hati seorang istri namun ada beberapa orang tak tau bagaimana cara memperlakukannya di hadapan istrinya. Jadi saya menulis ini agar para suami mudah membuat istrinya jatuh bertekuk lutut dihadapannya (maaf agak lebay).
Untuk keluarga yang tinggal bersama
1. Komunikasi sangat penting
tanyakan/bicarakan bersama istrimu apa yang dia rasakan karena kadangkala wanita tak mau/malu mengungkapkan isi hatinya sebelum ditanyakan olehmu.
suami : “sayang capek ya?”
istri : “ga kok mas” (sebenernya ga mungkin sang istri bilang capek itu sama saja mengurangi pahalanya sebagai istri)
suami : “sini mas bantu” (kata-kata ini akan membuat sang istri luluh karena merasa ada seseorang yang bersedia menemani di kala ia susah atau lelah, lakukan saja apa yang bisa kamu lakukan selama itu membantu pekerjaan istri)
2. Menggantikan perannya ketika sakit
bayangkan jika dua hari saja istrimu sakit dan saat itu kamu sudah memiliki seorang anak apa yang terjadi? rumah berdebu, pakaian kotor menumpuk,piring kotor, tidak ada yang menyiapkan makanan, tidak ada yang merawat anakmu. Jika memang tidak bisa menggantikan perannya sepenuhnya setidaknya bantulah meringankan pekerjaannya. Perhatianmu dalam bentuk itu akan mempercepat kesembuhan sang istri (biidznillah) karena tak ada istri yang tega membiarkan suaminya melakukan itu semua sendirian.
3. Belikan Hadiah
pernah mendengar hadits saling memberi hadiahlah kalian maka kalian akan saling mencintai, wanita mana yang tidak senang diberi hadiah, setiap wanita pasti menginginkannya tidak perlu mahal yang penting hal itu berguna buat istrimu.
4. Mendengarkan
ini sangat penting buat tipe istri yang sifatnya terbuka, penting sifat ini dimiliki oleh sang suami karena siapa lagi tempat ia bercerita kalau bukan dirimu orang yang paling dekat. kalau sifat ini sudah tak lagi ada bisa saja istrimu punya tempat curhat yang lain.
5. Menghargai
Hargailah pendapat istrimu, jangan selalu merasa benar. Apalagi jika seorang suami pandai menghargai karya-karya istrinya, berilah sedikit pujian apabila masakannya enak hasil pekerjaannya rapih, sedikit pujian akan memberikan energi positif untuk istrimu lebih bersemangat melakukan hal itu semua untukmu.
Suami : “de, masakannya enak deh”
istri : “yang bener mas?”
suami : “iya”
istri : “besok-besok akan kubuatkan menu spesial lagi untukmu”
6. Menerima
Menerima kekurangan istri atau mensyukuri apa yang ia punya akan membuat kita merasa kaya dibandingkan terus mengolok-olok kekurangan istrimu, lebih baik memperbaiki kan daripada merusak?
7. Perhatian
untuk suami istri yang tinggal berjauhan point satu dan point tujuh sangat penting, jangan biarkan istrimu merasa sendiri, berilah perhatian sedikit untuknya seperti ucapan salam lewat sms, atau tanya kabar, tanya kegiatan, apapun yang membuat dirimu seakan-akan selalu ada di sampingnya. Itu akan membuat istrimu nyaman dan akan memupuk cinta di antara kalian berdua
Segini dulu tulisan saya jika ada yang ingin menambahkan silahkan tambahkan di ruang komentar..
Maaf apabila terdapat kesalahan dalam penulisan’
Bandung, 20 April 2012


Sumber : http://hanaziza.wordpress.com/2012/04/20/meluluhkan-hati-seorang-istri/

Siapa yang Dididik

Siapa yang Dididik?

30 Jan Bismillahirrahmanirrohim
Siapa yang didik?


Bicara tentang ‘didik’ yang merupakan kata dasar pendidikan mencakup tiga hal (teori sendiri) siapa yang dididik, siapa yang mendidik, dan materinya.
Lagi-lagi bicara tentang masalah pernikahan (lagi musim nih di angkatan saya (SMP)) ada korelasi antara didik, suami, istri, dengan ilmu yang dimiliki.
Akan penulis paparkan apa hubungan dari keempat hal tersebut. (kok jadi ribet gini) Jika kita telah membaca buku-buku tentang pernikahan ex: Panduan Lengkap Nikah A-Z oleh Abu Hafsh Usamah bin Kamal bin ‘Abdir Razzaq, Keluarga Sakinah oleh Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Romantika Kaawin Muda oleh  Zainal Abidin, dsb maka di sana dipaparkan bahwa kewajiban yang mendidik di sini adalah seorang suami mendidik istrinya dalam perkara agama. Sebagaimana dalil yang terdapat pada surat at-Tahrim ayat 6 seorang suami berkewajiban menjaga diri dan keluarganya dari api neraka selain itu juga disebutkan dalam hadits shohih Nabi bersabda: ” Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan di tanya tentang kepemimpinannya. Penguasa yang memimpin atas manusia adalah pemimpin dan ia akan ditanya tentang mereka, dan seorang pria adalah pemimpin atas keluarganya dan ia akan ditanya tentang mereka.” ( HR. Al-Bukhari no. 5188) dan tidak saya temukan terdapat kewajiban istri untuk mendidik suaminya.
Lalu bekal apa yang harus dimiliki oleh seorang suami untuk melaksanakan kewajibannya? jawabanyya adalah ilmu dien yang telah ia pelajari seara seungguh-sungguh sebelum ia melangkah ke jenjang pernikahan ilmu yang paling penting ia pelajari dan ia ajarkan nantinya adalah ilmu tauhid karena ilmu itu merupakan hal yang paling urgent dalam mengarungi hidup di dunia yang hanya menumpang sebentar untuk mencari bekal.
Dari tulisan di atas sedikitnya dapat disimpulkan bahwa seorang laki-laki seyogyanya telah memiliki ilmu dien sebelum ia menikah agar ia dapat mengajarkan istrinya setelah ia menikah karena sifatnya sebagai seorang pemimpin.
Bagaimana pandangan seorang akhwat yang belum menikah dengan seseorang ikhwan yang memiliki ilmu lebih sedikit dibandingkan dirinya? secara realistis seorang laki-laki ingin mendapatkan wanita yang sholihah dan yang memiliki ilmu dien yang bagus agar istrinya mampu mengajarkan putra-putrinya nilai-nilai keislaman, begitu juga sebaliknya seorang akhwat menginginkan lelaki yang sholeh yang dapat mengajarkannya ilmu agama agar berkesinambungan dengan kewajibannya sebagai seorang ibu yang harus mendidik putra-putrinya. Tapi jika Allah menakdirkan mereka berjodoh maka diwajibkan bagi seorang suami belajar sungguh-sungguh agar dapat menjaga diri dan keluarganya dari api neraka.
*Semakin baik ilmu yang telah dimiliki oleh sang suami akan semakin mudah ia mendidik istrinya
kesimpulannya disarankan memilih pasangan yang sekufu dalam hal agama atau lebih baik dari sang istri karena penting untuk kehidupan dunia dan akhiratnya bukan harta ataupun kedudukan karena hal itu akan lebih menentramkan, insyaAllah.
wallohua’lam
referensi
Keluarga Sakinah
Panduan Lengkap Nikah A-Z
Romantika Kawin Muda

NB : Artikel ini copasan dari link berikut ini : http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=7973372894235984398#editor/target=post;postID=2695767811158348118

Saturday 26 October 2013

Dream # 7


Dream # 7

20 Oktober, sudah lewat tengah malam ternyata aku tidak bisa melaksanakan niatku untuk segera tidur, kembali seperti biasa aku melakukan afirmasi, meyakinkan diriku sendiri bahwa dirimu  adalah wanita terbaik yang dikirim Tuhan untuk menemani dan melayaniku, memberi sinyal energi positip ke alam semesta agar getarannya sampai ke tempat dimana dirimu berada, yang jauhnya mencapai ribuan mill….memohon kepada pemilik hatimu, yang Maha Membolak-balikan setiap qalbu manusia; kusebut namamu berkali-kali disela-sela setiap dzikirku menjelang tidur, mendo’akan  dirimu agar selalu dilindungi dan terjaga;  karena sejatinya kepandaian dirimu dalam menjaga kehormatan dirimu sendiri adalah harapanku disaat nanti kita dipertemukan oleh garis takdir nanti. Namamu tidak asing lagi bagi lidahku. Namun kali ini sepertinya agak berlebihan aku memvisualisasikan kehadiranku ditempat dirimu tinggal, hingga tak terasa waktu menunjukan hampir jam 4 subuh dan lalu akhirnya aku tertidur dan imajinasiku terbawa mimpi, ya… ini adalah kali ke-7 aku memimpikan dirimu, sosok wanita yang akhir2 ini lebih sering kusebut namanya dibanding ibuku sendiri, he2x! yang jelas tidak sampai melebihi panggilanku terhadap Tuhan, karena ada saat-saat dimana kusebut Tuhan, tetapi dirimu tidak kusebut.




Dream Part One…
Aku mendatangi rumahmu, setibanya aku disana aku disambut oleh seorang laki-laki tua, tetapi tak kutemui dirimu disana, laki-laki itu mengaku sebagai pamanmu dan mengatakan bahwa kau tinggal di tempat kamu bekerja, lalu aku minta ijin untuk menginap karena tujuanku bertemu denganmu belum kesampaian, tiba-tiba ada seorang gadis kecil menghampiriku dan berniat memberikan nomer hape kamu, tetapi seorang wanita tua melarangnya, dan mengatakan “biar saja simbah yang nelfon Faiz, nanti simbah akan menyuruh dia pulang dan menemuiku, biar sekarang mas istirahat saja dulu…’’. 
Lalu aku terbangun dari mimpi oleh bunyi alarm di hapeku, aku langsung terbangun, entah kenapa aku mendadak malas bangun, aku langsung memikirkan dirimu dan berpikir ‘’mungkin kalo aku tidur lagi mimpinya bisa berlanjut’’ dan benar saja aku bermimpi lagi~!!! Aneh bukan?



Dream Part Two…
Aku sudah tidak melihat keluargamu lagi, hanya ada sekumpulan orang muda yg menawarkan jasa untuk membantuku menemukan dirimu, seorang pemuda pemilik bengkel dan beberapa ibu-ibu dan seorang gadis kecil berpakaian seragam sekolah, semuanya tampak ramah, mereka tahu persis tujuanku datang ke Jogja tanpa kuingat kapan aku pernah menceritakan tujuanku kesana, gadis kecil itu menghampiriku dan memberikan jaket warna hitam dan menyuruhku memakainya lalu aku disuruh merogoh saku jaket itu, di dalam saku jaket itu ada secarik potongan kertas yang bertuliskan nomer hape tanpa ada tulisan nama disana, aku menangkap isyaratnya, lalu aku telfon nomer itu dengan perasaan nano-nano; perasaan takutku kalah oleh perasaan rinduku terhadap dirimu, tidak lama setelah 3x terdengar bunyi nada sambung, telfonnya diangkat, suara wanita terdengar begitu halus dan kukenali siapa orang dibalik suara itu,,, ‘’’hallo…hallo…’’,,, tiba-tiba kakiku terasa lemas, itu adalah suara dirimu, aku masih ingat dan tau persis karakter suaramu… badanku gemetar dan nafasku terasa sesak, aku tidak mampu membalas suara itu yang kulalukan hanya menarik nafas panjang seraya menahan sesuatu yang jika terjadi akan membuatku malu (pokonya mendung lah!)… ‘’hallo….assalamu’alaykum’’ Kembali suaramu lirih dan datar terdengar di hape jadulku dan karena tidak ada jawaban, lalu kau pun menutupnya. Aku kaget, ada semacam perasaan menyesal tidak menjawab salam kamu, dengan tergesa-gesa aku me-redial nomer tersebut hingga tak sengaja kertas tersebut robek jadi dua, namun sebelum tersambung tiba-tiba baterenya habis, padahal tak lama sebelum itu hapeku full battery,,,benar- benar aneh~! ku ambil hapeku yang satunya lagi hendak menelfon nomer itu lagi, ternyata tulisan di potongan kertas tersebut sudah tidak bisa dibaca dengan jelas lagi karena tadi kuremas-remas hingga terpotong jadi dua;  mendadak tulisannya kabur, aku merasa dongkol, jengkel, dan marah-marah gak karuan karena tidak bisa menghubungi nomer tsb lagi, sampai akhirnya aku terbangun,,,,
Terbangun kembali kedunia nyata, ke dunia dimana aku disini dengan do’a-do’aku dan kau disana dengan kehidupanmu sendiri yang tidak bisa kujangkau :’(
Wahai kekasih hatiku, aku tahu dirimu ada disana,,, aku tahu Tuhan akan menyampaikan harapanku ke telingamu, dan mungkin jika aku lulus dalam ujian ini do’aku akan sampai ke hatimu, kamu memang betul-betul gadis yang istimewa, jalan untuk mendapatkan dirimu begitu berat.
Tunggulah aku dibatas waktu, aku akan datang…aku pasti datang. Tidak ada keraguan bagiku atas dirimu.


Serawak, Oktober 2013

Tuesday 8 October 2013

Menanti Angin Part I




Aku disini dengan do’a-do’aku tentang apa yang kuhendaki darimu.
Mencoba memahami apa yang sedang kau lakukan terhadapku
Kuteliti satu demi satu setiap ucapan dan tulisanmu serta pesan-pesan rahasiamu.
Aku memikirkanmu hampir setiap saat, bahkan tiap aku terbangun dari tidur, aku tambah bersemangat ketika kutemui sifat apa yang dianjurkan Islam melekat pada dirimu sebagai makhluk, juga sebagai wanita.

Aku bukannya tidak menyadari bahwa kekagumanku berlebihan dalam memandang dirimu yang belum begitu lama kukenal, bahkan kita kenalpun bukan secara langsung melihat keseharianmu. Tapi ternyata tidak pernah kutemukan ketidak cocokan antara perasaan dan akalku dalam mengukurmu. Mungkin saja ini karena kamu belum memperkenalkan kekuranganmu, apapun itu aku tak peduli…kamu sudah membuktikan kebijaksanaanmu mengawal nafsu dan kecerdasanmu menahan amarah terhadapku. Bahkan kau tidak melukaiku disaat kamu mampu melakukannya…
Aku yakinkan pada diriku sendiri seperti affirmasi yang sering kulakukan bahwa Tuhan mengambilmu hanya untuk sementara waktu saja sampai kita benar-benar cukup mampu untuk menerima dan mensyukuri apa yang akan terjadi nanti dihidupku atau di hidupmu,,,,atau dikehidupan kita?

Kini aku merasa tenang, bersyukur dan lebih mengagumi serta berterimaksaih kepadamu, karena jalan yang kau tempuh benar-benar sangat-sangat membawa kebaikan untuk kita, terutama untuku yang lemah mengawal nafsu, hanya karena bisikan setan untuk terus merayumu.
Bukan !!!,,,sekali lagi kutegaskan kepadamu, aku bukan sedang merayumu ! Aku bahkan sudah tidak berani menggodamu dan aku juga tidak peduli dengan keinginanku, yang terpenting adalah apa yang menyenangkan hatimu, itu saja! Aku hanya bisa tetap peduli, dan itu sulit kau cegah, dan sepertinya tidak akan berubah sampai Tuhan menunjukan jalan kebenaran lain.

Sudah jadi keputusanku untuk menjumpaimu setelah kepulanganku nanti, itu pasti terjadi. Aku masih memiliki kesempatan, sebelum ada orang lain yang meminangmu, ini tujuan hidupku dalam 7 bulan kedepan, in sya Allah jika aku masih hidup.
Mulai dari sekarang tak peduli apa yang kau lakukan aku akan tetap menyukaimu. Tak peduli apa yang kau perbuat aku akan memaafkanmu. Untuk semua alasan karena kau sudah bertahan hidup.

Menunggu angin
3 Dzulhizah 1434 H